Yogyakarta miliki Dagadu. Bali punyai Joger. Palangkaraya punyai Saverock, suatu merk kaus bermotif Dayak khas Kalimantan Tengah. Begitu yang di cita citakan Kilat Kasanang (34) yg berkreasi & membuat usaha distro kaus sekaligus melestarikan motif suku Dayak.
Yang Diimpikan itu perlahan lahir & terwujud dari kebersamaannya bersama teman-teman satu band, Staccato. Band itu terdiri dari Kilat (gitar I), Benny (gitar II), Kevin (bas), Ryan (drum), Chris/Ryo (keyboard), & Rizky (vokal). Th 2009, Kilat mau mempromosikan bandnya lewat oleh oleh berupa kaus bertema Staccato. Lantaran tak mempunyai pengalaman dalam perihal memproduksi kaus, khususnya menyablon, para personel Staccato setelah itu merangkul Ari, sohib Kilat yg sempat bekerja di lokasi penyablonan.
”Dengan aset Rupiah 3 jutaan, kami menggandeng Ari yg sempat menyablon kaus-kaus kampanye partai buat menciptakan kaus band & mengajari kami,” kata Kilat.
Bekal itu mereka belanjakan 10 lusin kaus polos, sekian banyak cetakan sablon, & sebanyak tinta husus sablon. Dua lusin kaus polos mereka pakai utk uji mencoba menyablon tulisan-tulisan kurang lebih band Staccato, kelompok band yg beraliran rock romantis. ”Ternyata mutu sablon kami tak bagus. Warnanya tak tajam, gambarnya serta luntur & kumuh,” ucap Kilat yg seterusnya membagi-bagikan kaus Staccato itu.
Kilat & teman-temannya tak patah semangat. Mereka justru tertantang mau membuahkan kaus yg bermutu baik, lebih jual, & digemari penduduk. ”Selama enam bln kami bereksperimen & selanjutnya menciptakan delapan lusin kaus yg lain buat disablon dgn tulisan-tulisan humor berbahasa Dayak,” ujar lulusan Akademi Manajemen Informatika Computer Palangkaraya thn 2001 itu.
Sesudah mutu sablonannya membaik, mereka juga memasarkan kaus-kaus itu melalui kios sewaan berukuran 2 m x 2 m di Mal Palangkaraya terhadap th 2010. Salah satu rancangan kata-kata humor yg pula dipelesetkan itu yaitu ”How can and ikau are do it?” yg berarti ’Hai keponakan apakah kau miliki tidak sedikit duit?’.
”Kami jual di mal bersama harga Rupiah 60.000 per kaus. Tiap-tiap bln, kami sanggup jual seputar 250 kaus bersama keseluruhan pemasukan Rupiah 15 juta. Sesudah dipotong anggaran produksi, sewa area, & gaji dua karyawan, laba bersih yg didapat mencapai Rupiah 3 juta,” kata Kilat.
Tetapi, sebab laba bersih itu mesti dibagi-bagi, satu per satu anggota band & pula Ari meninggalkan business penyablonan itu.
sumber :
usaha kecil
ADS HERE !!!